Sunday, October 25, 2009

Kabar Indah Trah Dari Kedah dan Tabalong



Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorline (at) hotmail.com


Semalam di Malaysia. “Dua hari ini saya [Broto Happy W.] jalan-jalan ke Alor Setar, negara bagian Kedah, Malaysia. Saya diajak pemilik PB Tangkas-Alfamart, Justian Suhandinata untuk menjadi saksi penyerahan Suhandinata Cup untuk diperebutkan kali pertama kepada panitia Kejuaraan Bulutangkis Junior Beregu Campuran.

Perjalanannya lumayan melelahkan. Dari Jakarta ke Singapura, lalu sambung lagi dengan pesawat sejam ke Penang. Diteruskan naik kendaraan 90 menit menuju Alor Setar. Karena semalam datang malam, jadi nggak sempat jalan-jalan. Sekarang pagi-pagi sudah harus balik ke Penang lagi dan sambung ke Singapura, baru Jakarta.

Itu saja kabar saya. Wah nyesel juga nggak hadir di pertemuan Trah Martowirono di Yogya lalu. Salam sukses selalu dan salam buat semua.“

Itu email pertama Broto Happy W. kepada Bambang Haryanto, 23/10/2009. Email keduanya, diterima 25 Oktober 2009 menyajikan cerita yang “makin seram.”


Dikira juara ! ”Nambahi info yang sudah dimuat, ini saya kirimkan foto-foto saat berada di Alor Setar, negara bagian Kedah, Malaysia.

Saat membawa trofi Suhandinata Cup keluar dari bandara Sultan Abdul Halim Airport, Alor Setar, wah, saya dikira atlet yang baru saja menjadi juara. Banyak petugas di bandara dan juga para pelancong yang memberikan salam atas keberhasilan membawa piala.

Mereka bertanya, juara apa Anda? "Saya juara bulutangkis!" Pengakuan bohong-bohongan ini semata-mata agar orang sana juga makin menghormati orang Indonesia! Ternyata orang Indonesia juga hebat dan bisa berprestasi di Malaysia. Tidak hanya melulu TKI yang dibayar murah dan kerap dirampas hak-haknya di negeri jiran itu.

Wisata kuliner batal. Sempat juga malam-malam sebelum tidur, saya sempatkan untuk menikmati Alor Setar. Saya pun sempat berpose di pusat kota.

Ternyata kotanya kecil dan sudah tidak ada tanda-tanda keramaian. Toko banyak yang sudah tutup, tinggal beberapa kedai makanan Cina yang masih buka. Namun karena takut tidak halal, saya urungkan menikmati wisata kuliner.

Meski hanya kurang sejam, sempat mendapat pengalaman menarik. Berempat bersama Pak Tommy Vanalu, Hendro, dan Yose Sulawu, keluar hotel dari kejauhan tampak ada keramaian di sebuah gedung terbuka yang lumayan besar. Yang pasti tempat tersebut

begitu terang benderang dengan lampu warna merah dan kuning. Juga tampak banyak orang berkumpul dan hilir mudik.

"Wah, pasti di sana ada keramaian menarik!" gumam saya. Dasar wartawan yang haus akan sesuatu yang baru dan mencari tantangan unik, saya pun mendekat. Ternyata, begitu mendekat, pusat keramaian itu bukanlah sebuah hiburan atau tontotan khas Alor Setar.

Tontonan itu adalah acara khas orang etnis Cina setempat yang tengah melakukan penghiburan dan persembahyangan bagi anggota keluarga yang meninggal dunia dan akan dikubur keesok harinya. Pantasan di tengah bangunan itu ada peti mati dan asap dupa hio berterbangan ke mana-mana!

Itulah pengalaman menarik selama beberapa jam di Alor Setar. Salam sukses selalu untuk seluruh warga Trah Martowirono.

Kabar Plong Dari Tabalong. “Dengan sarana komunikasi yang sudah sedemikian hebat, jarak dan waktu terasa tidak begitu menjadi penghalang bagi kita warga Trah untuk saling menyapa dan berkomunikasi.

Contohnya saya [Santoso Priyo Utomo di Tabalong, Kalimantan Selatan] dengan waktu hanya bisa bertemu "fisik" selama 12-14 hari dengan keluarga [di Solo], setelah itu dipisahkan secara "fisik" juga 1,5-2 bulan.

Sarana komunikasi canggih ini bisa menjadi media mengurangi kerinduan dan kekangenan. Pak Bambang, si pengelola blog Trah, terasa menjadi oasis di padang kerinduan akan informasi dan kabar anggota trah.

Kiranya Blog Martowirono ini tetap dan senantiasa ada, sebagai salah satu wahana yang paling SIP (mungkin) saat ini. untuk ajang komunikasi dan informasi antar anggota trah.” (Posting status melalui Facebook ke temboknya Bambang Haryanto, 23/10/2009. Foto : Bapak Santoso saat menghibur di Reuni Trah Martowirono, 23 September 2009, di Yogya).


Wonogiri, 26/10/2009

trahmw

No comments: