Reuni 2010 : Fiesta Trah Kita Di Jombor Meazza
Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorline (at) hotmail.com
Soccer riots kill at most tens.
Intellectuals' ideological riots sometimes kill millions.
- John McCarthy
Rumus di atas tidak berlaku bagi Trah Martowirono. Kerusuhan sepakbola yang akan diledakkan oleh keluarga besar Trah Martowirono ini, Minggu, 12 September 2010, adalah pesta untuk melepas kerinduan sesama kerabat dan saudara. Hanya kebahagiaan yang bakal tertumpah dari sana !
Ah, waktu memang begitu cepat berlalu. Masih belum terhapus dalam kenangan kita, suasana Reuni Trah Martowirono XIII yang berlangsung 23 September 2009 yang lalu. Saat itu warga trah yang berakar dari Kedunggudel, Kenep, Sukoharjo itu, dari pelbagai penjuru, selama 6 jam telah melakukan serangan oemoem ke jantungnya Yogya.
Sasaran akhir : Benteng Vredeburg Yogyakarta. Enam Djam di Djogdja. Kalau saja serangan itu berlangsung selama 7 jam, maka seluruh warga trah kita itu tak bisa pulang. Karena pintu gerbang benteng sudah digembok oleh petugas.
Momen historis ini, ketika diceritakan di blog ini, antara lain telah mendapatkan komentar menarik. Seorang teman, wartawan koran Jakarta, menaksir acara reuni trah kita itu dihadiri oleh ribuan warga. “Kok bisa pakai tempat itu, apa punya koneksi dengan para jenderal ?,” begitu selidiknya.
“Tentu,” jawab saya. Lalu saya jelaskan bahwa di Trah Martowirono antara lain terdapat “Jenderal” Wiranto, berdomisili di Selogiri. Mantan marinir. Ada “Jenderal Polisi” Bambang Haryanto Danuri, tinggal di Wonogiri. Ada pula Mayor Haristanto, markasnya di Kadipiro, Solo ; dan jangan lupa, ada pula “Letnan Kolonel” Untung yang memiliki pasukan di Banguntapan, Bantul !
Pesta keluarga dengan dress code masa lalu itu, utamanya bernuansakan era perjuangan 1945, kini di tahun 2010 berubah temanya. Masih menyisakan riuhnya bunyi terompet vuvuzuela di perhelatan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, kini suasana serupa akan dipindah ke Sukoharjo.
Meneguhkan janji trah kita ! Taler ke-2 Trah Martowirono, anak-cucu Bapak Sutono, yaitu keluarga Bapak Mulyono/Titis (dalam foto di atas bersama putrinya yang cantik, Dinar) dan Priyanto Wisnu Nugroho, dengan tim kreatif yang dikomandani oleh Maretna Restu telah menetapkan tema pesta sepakbola untuk Reuni Trah Martowirono XXIV Tahun 2010 ini. Rumah beliau yang tinggal di Jombor itu, segera akan berubah menjadi : Stadion Jombor Meazza !
Kira-kira macam kehebohan apa yang bakal terjadi ?
Simak dan bayangkan dengan memelototi foto yang tersaji di halaman ini. Intinya adalah berisikan pesan, semoga saja di reuni trah kita yang genap tiga windu ini nantinya mampu memberi manfaat bagi semua warga trah, dan juga bagi sesama. Memayu hayuning buwono.
Dengan demikian, semua krida yang dilakukan oleh keturunan Trah Martowirono ini akan membuat para orang tua kita, juga eyang dan eyang buyut kita, yang telah mendahului kita itu, selalu bisa berbahagia di sisi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Untuk kemaslahatan bersama, inilah janji dan tekad kita bersama :
Trah Martowirono Forever !
Trah Martowirono Never Die !
Wonogiri, 9/9/2010
trahmw
No comments:
Post a Comment