Ekonomi Kreatif dan Trah Martowirono
Kesamaan simbol itulah yang memicu sebagian warga Trah Martowirono untuk meneladani sepak terjang Michahel Jordan. Utamanya oleh Taler IV Trah Martowirono, dari garis keturunan Kastanto Hendrowiharso/Sukarni. Bukan tentang gaya slam dunk atau air walk-nya yang sohor, tetapi tentang manifestasi ekonomi kreatif yang meliputi karier Jordan yang sukses.
Mengolah gagasan. Seperti diungkap dalam buku No Logo (2000) karya Naomi Klein yang dikutip John Howkins dalam bukunya The Creative Economy : How People Make Money From Ideas (2001, foto), penghasilan Michael Jordan yang diperoleh dari pabrik alat-alat olahraga Nike sepanjang tahun 1992 melebihi penghasilan 30.000 buruh produktif Indonesia.
Nilai ekonomi dirinya itu sebagian besar ia peroleh dari hak cipta dan merchandising, yang melebihi GNP negara Jordania. Hak cipta dan merchandising itu, kita semua tahu, bersumber dari gagasan. Lihatlah, dunia kini sedang bergemuruh dan bergerak ke kancah guna mengeksploitasi gagasan untuk meraih sukses ekonomi, meraih kemakmuran. Bagi pribadi atau pun bagi bangsa.
Disusul sajian duet dengan sumbangan lagu abadi “Sepanjang Jalan Demangan.” Oleh Doktor Edia Rahayuningsih dan suaminya, Kristyo Sumarwono, yang juga meraup kepyuran donasi dari warga trah lainnya pula.

Atmosfir ekonomi kreatif yang fajarnya muncul di Polokarto 15 Oktober 2007 itu, segera jadi bahan diskusi warga Taler IV Trah Martowirono yang akan menjadi pelaksana pertemuan trah tahun 2008.
Apa yang akan terjadi dan tersaji ?
Simak dalam laporan-laporan berikutnya.
(Bambang Haryanto)
tmw
No comments:
Post a Comment