Burung kembali ke sarang
Oasis kehidupan. Lebaran senantiasa identik dengan mudik. Pulang kampung. Kembali ke akar. Meneguk oasis kekerabatan dan kekeluargaan untuk memperoleh energi baru lagi dalam mengarungi kehidupan selanjutnya. Menempuh perjalanan ulang-alik yang berat, tetapi imbalan rohaninya seperti tak tergantikan.
Lebaran 2008 menjadi lebih istimewa bagi taler IV Trah Martowirono. Keluarga besar Kastanto Hendrowiharso dan Sukarni yang memiliki keprabon di Kajen, Giripurwo, Wonogiri, bersiap memperoleh tugas sebagai tuan rumah reuni keluarga Trah Martowirono yang ke-22. Hari yang telah ditetapkan adalah Minggu, 5 Oktober 2008.
Burung-burung itu mulai berdatangan. Untuk kembali ke sarang. Menata sarang. Konsolidasi secara informal untuk mempersiapkan acara reuni pun mulai digulirkan.
Keterangan foto. Dalam foto dari atas searah jarum jam : Pakde Bambang berfoto bersama Adis dan ayahnya, Broto Happy, di dekat pohon jeruk bali madu (citrus grandis) yang ia tanam dan berasal Pati ; wajah depan harian Kompas edisi Jumat 26 September 2008, merupakan edisi istimewa bagi Gladys Erika Septeria, murid klas IV SD Polisi Bogor dan Broto Happy Wondomisnowo yang redaktur Tabloid BOLA. Tanggal itu merupakan hari ulang tahun bagi keduanya.
Nampak dalam foto berikutnya, di rumah Pakde Nano/Bude Nuning di Kenteng, Ngadirojo (28/9/08), ulang tahun Adis dan Happy dirayakan dengan memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Dalam foto bersama nampak Om Basnendar (kiri), Pakde Bari (Jember, kaos putih), Bude Nuning, Bulik Iwin, dan juga Bulik Ayu, ibunya Adis.. Di foto terakhir, Bapak Nano sedang bercanda dengan cucunya, Nabillah.
Mensyukuri rahmat Illahi. Acara keluarga berbuka bersama yang diselenggarakan keluarga Nano/Nuning itu telah menghangatkan seluruh hati keluarga, yaitu sesame anak-cucu Kastanto Hendrowiharso/Sukarni yang pulang kembali ke sarang, guna menemukan kehangatan, kedamaian dan rahmat Illahi di suasana Ramadhan dan Lebaran. (BH)
tmw
No comments:
Post a Comment