Bapak Tego Prayitno Menghadap Illahi
Inna lillahi wa’inna Illaihi roji’un. Keluarga besar taler ke-4 Trah Martowirono diterpa kesedihan mendalam. Adik dari Bapak Kastanto Hendrowiharso (almarhum), yaitu Bapak Tego Prayitno, telah menghadap kepada Illahi.
“Bapak meninggal dengan tenang dan baik. Sae.,” kata Sutar, menantu, suami dari Tutik, putri kedua dari almarhum. Sutar yang asli Semarang itu sempat diminta untuk tidak kembali ke Semarang guna mengurus putranya yang sedang ujian SMP.
Istrinya, Tutik, yang kembali. “Setelah dua hari Bapak sakit, beliau langsung menghadap Tuhan,” tuturnya di tengah kesedihan mendalam.
Di sisi lain, di tengah ratusan pelayat yang memenuhi rumah di Mlopo, Mlopoharjo, Wuryantoro itu (7 Mei 2008), Ibu Wiji Tego Prayitno mendapat ucapan ikut belasungkawa dari Broto Happy W. melalui telepon seluler.
Pak Tego Prayitno tutup usia dalam usia 82 tahun. Beliau meninggalkan seorang istri dan 11 anak, yang domisilinya tersebar dari Jakarta, Semarang, sampai Surabaya. Pada saat menjelang pemberangkatan jenazah sempat dibacakan oleh Bapak Waridjan (83) dari Pudak Wuryantoro, petikan surat keputusan Menhnkam/Pangab No. Skep/956/VIII/1981 yang ditandatangani oleh Wapangab, Laksamana Sudomo, yang menganugerahkan Gelar Kehormatan Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia kepada almarhum.
Beliau kini istirahat abadi di Pemakaman Umum Tangkil Wuryantoro. “Kami, anak-anakmu, selalu berdoa untukmu, Pak Tego. Semoga Pak Tego kini sejahtera disisiNya. Amin.”
tmw
Wednesday, May 14, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment