Wednesday, July 28, 2010

Warga Trah Di Tengah Jagongan Media Rakyat 2010




Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorline (at) hotmail.com


Pohon palem muda itu nampak tidak terurus.
Lokasinya di Alun-Alun Utara Solo.
Antara tahun 1973 atau 1975.

Siapa sangka, pohon itu merupakan embrio paling awal gagasan berdirinya komunitas Epistoholik Indonesia (EI). Saat itu saya menulis surat pembaca ke surat kabar Suara Merdeka, memasalahkan pohon palem yang terlantar tersebut.

Surat pembaca saya dimuat. Pohon palem itu tidak jadi mati, disirami, dan terpelihara hingga tumbuh besar. Saya pun segera kecanduan untuk terus menulis surat-surat pembaca. Benih komunitas Epistoholik Indonesia mulai disemaikan.

Kalau saya sekarang ini berjalan-jalan di Alun-Alun Utara Solo, seolah saya mendengar pohon-pohon palem itu berseru : "Halo Pak Bambang, apa kabar ? Terima kasih atas bantuan bapak, yang membuat kami kini tumbuh subur dan berkembang.Terima kasih, pak !"

bambang haryanto,jagongan media rakyat 2010,epistoholik indonesia,surat pembaca

Cerita rekaan itu saya ulang di Pendopo Jogja National Museum, Jumat, 23 Juli 2010, malam. Audiens pun tertawa-tawa. Saya bisa hadir di komplek bekas kampus ASRI/ISI itu saya diundang oleh panitia Jagongan Media Rakyat 2010.

Untuk mendongeng mengenai kiprah saya selama ini, selama 35-37 tahun, sebagai penulis surat pembaca dan sebagai penggerak komunitas Epistoholik Indonesia (EI) yang berkiprah dalam aktivitas penulisan surat pembaca. Di panggung tertempel banner dengan teks berbunyi :

Talkshow : "Memindahkan" Himalaya Melalui Surat Pembaca.
Jumat, 23 Juli 2010.
Narasumber : Bambang Haryanto
(Pendiri Komunitas Epistoholik Indonesia).


Laporan akan berlanjut.
Untuk laporan pertama, silakan Anda klik di sini dahulu. Terima kasih.


Wonogiri, 27/7/2010

No comments: