Wednesday, July 28, 2010

Berstirahat Dalam Damai, Ibu Gunarni (1937-2010)





Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorline (at) hotmail.com


"Berita duka. Telah menghadap Bapa di Sorga pada hari ini : 1. Ibu Gunarni di Purwokerto dan 2. Bp. S. Parjan di Wiladeg GK."

Pesan singkat itu berasal dari Bapak Untung Suripno, Yogyakarta, yang saya terima di Kajen, Wonogiri, Senin, 12 Juli 2010, Jam 0.46.48. Sejurus kemudian pesan singkat yang sama, saya terima dari Bapak Bhawarto.

Berita duka itu lalu berantai, menyebarkan rasa duka mendalam kemana-mana. Intinya, keluarga besar Trah Martowirono kembali kehilangan salah satu waris terdekatnya.

"Sugeng tindak, Bu Lik Gun. Keluarga Kajen dan juga seluruh warga Trah Martowirono, di mana pun berada, senantiasa mendoakan agar beliau kini tentram, beristirahat dengan damai, di sisi Yang Maha Kuasa.

Semoga pula keluarga yang ditinggalkan, baik putra-putri beliau, Santoso Priyo Utomo, Didut, Ida, Ririn dan Diyan dan semua wayah, memperoleh rahmat kesabaran dan ketegaran dalam menerima kesedihan ditinggal oleh ibu dan eyang yang tercinta."

Kenangan pribadi. Bu Lik Gun dan Om Pri (Markus Priyarjodriyono), pernah mengajak saya untuk main-main ke tempat kerjanya. Di Lembaga Pemasyarakatan Solo. Lalu juga ke mess pegawai LP, persis di belakang LP. Sebelah barat kantor pos Solo.

Sepertinya, baik rumah atau pun gerbangnya belum banyak berubah sampai saat ini. Saat itu saya masih duduk di klas 3 atau 4 SD, karena, kalau tidak salah ingat, itu terjadi ketika Solo belum dilanda banjir besar tahun 1966.

Data tentang almarhumah menjadi lebih valid ketika saya bersama Bari berbincang-bincang dengan Sriawan (almarhum), Senin, 15 Oktober 2007. Setelah sehari sebelumnya mengikuti Reuni Trah Martowirono di Polokarto dan mendapat kabar mengenai sakitnya Lik Awan, saya bersama Bari mengunjungi beliau di rumahnya, di Kedungringin, Wonogiri.

Mengulang kembali, kita tahu, ayah Lik Awan yang bernama Eyang Ratmowijoyo (kelahiran Januari 1910), adalah adik dari mBah Dung putri alias mBah Martowirono putri.

Mereka bertiga dengan anak yang terkecil bernama Bangin Martosuwiryo, yang ayah dari Lik Bhawarto, ketiganya merupakan putra/putri keluarga Makun Martowijoyo.

Eyang Ratmowijoyo yang memiliki nama kecil Walijan, memiliki istri pertama, bernama Dalmi, asal Serenan, Klaten. Dikaruniai dua putri, Gunarti (meninggal 1963, makamnya di Kajen, Wonogiri) yang bekerja di Agraria Wonogiri. Putri keduanya, Gunarni, kelahiran tahun 1937, bekerja di Lembaga Pemasyarakatan. Almarhumah pernah tinggal lama di Wonogiri bersama suaminya Priyarjodriyono Markus (almarhum), dan sekarang tinggal di Purwokerto.

Istri kedua Eyang Ratmowijoyo bernama Misni, asal Banmati, Kenep, Sukoharjo. "Saya masih ingat beliau, karena memiliki ciri khas, bergigi emas," kata saya. Lik Awan pun mengiakan. Dari perkawinan ini telah lahir dua putra, yaitu almarhum Sriawan (28 April 1959-5 Februari 2008) dan Dwiaji Nugroho yang sekarang tinggal di Tangerang.

Lik Awan dan Bu Lik Gun.
Keduanya sama-sama telah dipanggil Tuhan.
Kita harus merelakannya.

Adakah warga Trah Martowirono memiliki kenangan atau foto-foto tentang kedua beliau ? Saya tunggu, untuk bisa kita pajang di blog trah kita ini. Mas Santoso, saya sabar menunggu tulisan Anda.


Wonogiri, 27/7/2010

No comments: