Monday, April 07, 2008

Nabillah Telah Sembuh Dari Demam Berdarah





Tetap Ceria. Musim pancaroba mudah mengundang penyakit, termasuk dengue atau demam berdarah yang meruyak di masyarakat. “Semula tubuhnya panas, tetapi hanya di sekitar kepala. Sampai 38 derajat Celsius,” tutur Dwiyana Astutiningsih menerangkan keadaan putri pertamanya, Nabillah Gendis Condroningtyas (9 bulan).

“Tetapi pembawaannya tetap saja ceria, begitu pun ketika mulai masuk rumah sakit sore ini,” terusnya.

Gadis kecil beralis menawan (foto) yang dipergunjingkan saat itu lagi tertidur pulas di kamar Ismaya 1B, lantai 3, Rumah Sakit Kasih Ibu, Jl. Slamet Riyadi, Solo (1/4/2008). Tangan kirinya dibebat dan ada selang infus. Turut mendampingi Yana saat itu adalah ayah Nabillah, Yoga Prasetya Adi Nugraha. Sore itu nenek Nabillah, Bhakti “Nuning” Hendroyulianingsih baru saja meninggalkan RS Kasih Ibu.

Itu hari pertama Nabillah masuk rumah sakit. Saya (Bambang Haryanto) memperoleh kabar di rumahnya Basnendar HPS, di Mojosongo. Sore itu Bas saya mintakan pertolongan untuk mendokumentasikan jalannya obrolan dalam acara TTC (Tenguk-Tenguk Crito) di studio televisi swasta Solo, TATV. Saya menjadi nara sumber untuk bercerita mengenai Epistoholik Indonesia (KE), komunitas penulis surat pembaca se-Indonesia.

Sore itu Nuning mengirim SMS. Selain bercerita sekitar penampilan saya di TV yang ia lihat di kamar tempat cucunya di rawat, ia menceritakan keadaan Nabillah. Segera bersama Basnendar kami berdua meluncur untuk membezoeknya. Syukurlah, Nabillah kini sudah sembuh dan pada hari Minggu (6/4/08) telah pulang ke rumah eyangnya Edi Hartanto di Jl. Empu Prapanca, Gentan, Sukoharjo.

Terkesan dengan layanan dan perlakuan para dokter, juga perawat yang bekerja secara profesional, ramah dan menenteramkan selama Nabillah dalam masa penyembuhan, eyangnya Nuning berniat mengirim ucapan apresiasi melalui SMS untuk dimuat di surat kabar Solopos. (BH).


tmw

No comments: