Monday, April 07, 2008

Bambang Haryanto di TATV Solo



Kuatnya rantai terlemah. Anda memperoleh pekerjaan bukan dari teman, tetapi dari kenalan. Bahkan lebih sering justru dari kenalan yang tidak dekat dengan diri Anda. Itulah pesan dari sosiolog Marc Gravonetter yang dikutip Malcolm Gladwell dalam buku pertamanya, The Tipping Point : How Little Things Can Make a Big Difference (2000). Nasehat itu hebat. Saya (Bambang Haryanto) memperoleh buktinya.

Ceritanya : bulan September lalu, tepatnya 11 September 2007, saya mengantarkan Mayor “Pendiri Pasoepati” Haristanto yang didaulat menjadi bintang tamu acara TTC (Tenguk-Tenguk Crito/Duduk-Duduk Sambil Ngobrol) di TATV Solo. Setelah acara selesai, saya bertukar kartu nama dengan produser eksekutif acara itu, Dewi Cahyaningrum.

Agar pertemuan tidak segera terlupakan, beberapa hari kemudian saya kirimi dia email. Ngobrol sana-sini, sambil meledek apakah dress code awak televisi itu selalu pakaian hitam-hitam. Mengingatkan saya akan judul lagunya supergroup favorit di tahun70-an, Uriah Heep, yaitu “Lady in Black.” Lirik lagu ini pernah aku gunakan untuk memuji cewek cantik banget, Erika Michiko, yang juga awak sebuah rumah produksi untuk acara televisi, tahun 2005 yang lalu.

Awal Maret 2008, tak terduga, saya mendapat kontak dari Dewi Cahyaningrum lagi. Saya diundang untuk jadi tamu pada acara TTC tersebut. Tanggal 1 April 2008, aku memenuhi undangan untuk tampil dan mejeng di TATV. Saya bercerita mengenai seluk beluk komunitas yang saya dirikan, yaitu komunitas penulis surat pembaca, Epistoholik Indonesia.

Photobucket

Trio Dewa-Beha-Esa. Acara TTC sore itu dipandu oleh Dewa (paling kiri) dan Esa. Keduanya telah mengeroyok saya dengan pertanyaan yang menggelitik. Dewa dan Esa (emailnya : dewasa_dewaesa@yahoo.com) adalah juga penyiar radio SAS Solo yang bersegmen kaum muda. Foto ini diabadikan oleh Basnendar.

Photobucket

Hari Yang Cerah. Band tetap yang mengiringi acara TTC adalah Sunny Day dengan vokalis cewek yang menawan. Dalam kesempatan itu saya berseru kepada anak muda Solo agar selain ber-TTC, sebaiknya juga ber-TTN. Tenguk-Tenguk Nulis. Duduk-duduk bareng dan menulis, menghasilkan karya. Kepada Mino dkk. yang awak band Sunny Day itu juga saya imbau agar mereka mau mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dan mengelola blog untuk berinteraksi dengan fans mereka.


Seruan dan imbauan yang sama juga ingin saya serukan kepada anak-anak muda dari keluarga besar Trah Martowirono. Untuk menulis dan meluncurkan blog, yang bagi saya merupakan upaya efektif dalam memperluas jaringan rantai terlemah, yaitu kenalan-kenalan baru, bahkan dari antero penjuru dunia. (BH).


tmw


No comments: