Monday, January 07, 2008

Rika, Warga Baru Trah Martowirono




Oleh : Bambang Haryanto




Tips Memilih Istri. Oliver Goldsmith (1728–1774), penulis, penyair dan dramawan Inggris-Irlandia, pernah berujar : “Saya memilih istriku, sebagaimana dia memilih baju pengantinnya, tidak berdasar pada kemilau permukaannya, tetapi berdasar kualitas yang membuatnya nyaman untuk dikenakan.”

Bekti dan Rika, pengantin baru, mungkin belum mengenal Oliver Goldsmith. Tetapi ketika bersanding di pelaminan saat berlangsungnya resepsi di Gedung Graha Wisata Niaga Solo, 6 Januari 2008, keduanya nampak serasi, bahagia dan nyaman dari awal hingga usainya perhelatan.

“Busana pengantin pria itu disebut sikepan. Sedang pengantin putri, gaya Solo modifikasi,” demikian penjelasan Sareh Irianto, perias kedua mempelai. Ia nampak puas dengan kreasinya dalam merayakan hari bahagia kedua mempelai dalam awal melangkahkan hidupnya berdua ke masa depan. “Sikepan itu hanya untuk raja dan anak raja. Para abdi dalem tidak boleh mengenakan busana itu, tetapi banyak yang tidak tahu dan asal tabrak saja,” jelas Sareh (+6281393974747) lebih lanjut.

Photobucket

Tanda Resmi Warga Baru. Rika Ambarwati Sari Dewi telah mengenakan pin sebagai warga Trah Martowirono.

Subekti Agus Ernawan, SE, MM, sang mempelai pria, hari Minggu Pon itu memang menjadi raja. Dalam kesempatan mulia dan terhormat, sebagai warga Trah Martowirono, dirinya telah melakukan kuajiban yang utama dan terpuji. Ia bertitah untuk melantik istri tercintanya, Rika Ambarwati Sari Dewi, SE, MM, sebagai warga baru Trah Martowirono. Sebagai pelengkap ritus, ia segera menyematkan pin Trah Martowirono ke bagian dada kiri busana pengantinnya yang didominasi warna putih yang anggun.

Dunia pun mencatat sejarahnya.
Dunia tidak akan melupakannya.


Jadi Saksi Bahagia. Upacara kecil itu berlangsung secara siluman di pelaminan. Karena memang tidak diumumkan oleh Purwidodo (+6281329669955), pambiworo, kepada ribuan hadirin yang memenuhi salah satu tempat resepsi terbaik di kota Solo ini. Hanya warga Trah Martowirono yang tahu makna itu semua.

Photobucket

Bahagia Mengantar Anak Tercinta. Bapak H. Parmono, SE dan Ibu Hj. Siti Fatimah nampak berbahagia menyambut para tetamunya. Di barisan among tamu juga siaga Ibu Tri Setyaningsih dan Bapak Harnanto, Bapak Untoro Setyabudi dan Ibu Hartini. Sementara putranya, Happy, bertindak sebagai pengawal kedua mempelai. Rasa bahagia kedua orang tua itu juga tertumpah berupa linangan air mata ketika kedua mempelai melakukan ritus sungkeman yang diiringi tembang Sinom Grandel, berisi petuah bagi putra-putrinya yang berangkat menempuh hidup baru.


Photobucket

Srah-srahan. Bapak Drs. H. Bambang Hermanto, MBA (kanan) selaku wakil dari keluarga mempelai pria sedang mendengarkan ucapan selamat datang dan ucapan penerimaan atas kedua mempelai oleh keluarga pengantin pria yang dilakukan oleh Bapak Soekamto.


Photobucket

Ucapan selamat datang. Orangtua mempelai pria karena rasa bahagianya sampai tidak mampu mengutarakan isi hatinya yang terdalam. Dalam kesempatan ini telah diwakili oleh Bapak Putut Sarjono, Lurah Desa Mranggen, dengan didampingi Bapak Sukoyo (kiri) dan Untoro Setyabudi.


“Kita bersyukur hari ini mendapatkan warga baru dan energi baru, untuk lebih baik berbakti kepada sesama, demi menjunjung nama baik trah kita.” Untuk peneguhan itu maka warga trah sengaja datang dari Yogya, hingga Jember, untuk menjadi saksi ritus keluarga besar yang berasal dari Kedunggudel (“seperti teks dalam pin yang dikenakan Rika”), Kenep, Sukoharjo ini.

Tetapi yang paling utama, mereka hadir untuk menjadi saksi teruarnya kegembiraan kedua pengantin dan rasa bahagia berbaur rasa syukur, yang menyelimuti kalbu H. Parmono, SE dan Hj. Siti Fatimah, orang tua mempelai pria, dan juga H. Haris Sarnyoto, MM dan Hj. Sri Suhartati, yang orang tua mempelai perempuan.

Photobucket

Delegasi Tekaran Plus ! Rombongan Trah Martowirono yang berbasis dari Tekaran, tetapi sebagian besar kini tinggal di Yogyakarta, berfoto bersama kedua mempelai. Ikut bergabung pula Bapak Bhawarto (Camat Giriwoyo) bersama istri.


Dari Yogya delegasi Trah Martowirono diujung tombaki mBak Dwi Hastuti dan Mas Sudoyo dari Kaliurang, Mas Untung Suripno dan mBak Erry dari Bantul (suka ngaku dari Yogya), mBak Edia Rahayu dan Mas Kris “Norodom” Sumarwono dari Yogya, ditambah kontingen dari Selogiri yang sering ke Yogya dulu untuk bergabung dalam kontingen Trah Haswosumarto ini, yaitu mBak Endang Markiningsih yang dikawal mantan marinir yang dalam gosip keluarga Trah Martowirono dikenal sebagai “pendiri” Partai Hanura Ranting Tekaran, Mas Wiranto. mBak Endah yang cantik (“hingga menarik wartawan Kompas untuk memotret dan memuatnya”) dari Yogya dan suaminya, Mas Agus dari Solo, sayang tidak nampak dalam acara reuni trah secara tak resmi ini.

Keluarga “berantakan” dari Sukoharjo juga melengkapi kontingen keturunan pasangan Suripti, anak pertama Martowirono dan Sukirman Haswosumarto ini. Tetapi dalam berfoto, mereka justru bergabung dengan kontingen Trah Martowirono yang berbasis di Kajen, Wonogiri.

Anda jangan berpikir negatif dulu tentang istilah “keluarga berantakan” ini. Keluarga ini, keluarga Mas Priyono ini, kondisinya tak sengaja selalu tercerai-berai seperti negara Balkan pasca bubarnya Uni Sovyet. Ayahnya, Mas Pri, berlayar. Ibunya, mBak Harti tinggal di Sukoharjo. Sementara anaknya yang semata wayang, Slagen Abu Gorda, berkuliah di Yogya.

Saat ketemu di resepsi itu Gorda bilang, KKN-nya di Gunungkidul telah selesai. Gorda di hari-hari mendatang mungkin segera aktif di kotanya, karena akan berjuang sebagai bakal calon legislatif PDIP-P Kabupaten Sukoharjo untuk Pemilihan Legislatif 2009 mendatang.

Photobucket

Kontingen Kajen Plus ! Nampak mengapit kedua mempelai, dari kiri : Bari Hendriatmo (Jember), Bastion, Yudhis, Betty, Evy (istri Basnendar), mBak Harti, Gorda, Basnendar dan Mayor Haristanto.


Photobucket

Amir Entertainment. Lagu “Perahu Layar” yang memaknai kedua mempelai mulai melayarkan bahtera hidupnya yang baru, telah disuguhkan secara rancak oleh penyanyi Jimmy Sandy (081393157030) diiringi solo organ dari Amir Entertainment di awal acara. Ia kemudian didampingi Danny, yang antara lain menghibur para tamu dengan melantunkan lagu “Sebelum Cahaya”-nya Letto yang indah.


Photobucket

Sibuk berat. Suguhan untuk para tetamu diserahkan kepada ahlinya, yaitu layanan jasa boga Niekmat Rasa (Jl. Veteran 284 Solo / Telp. 0271-726562, 743113). Nampak kesibukan mereka agar tanpa jeda menyuguhkan hidangan, sejak teh manis, makanan kecil, sop mata dewa, hidangan utama, sampai penutup, ice banana split.


Photobucket

Mohon doa restu. Pada ujung acara, kedua mempelai menerima ucapan seluruh yang hadir dan sekaligus mohon doa restu agar selalu dikaruniai kebahagiaan dalam menempuh hidup baru.


Photobucket

Apa Makna BMW ? Mengapa keluarga mempelai pria secara khusus memilih mobil mewah bermerk BMW untuk kelengkapan acara resepsi ? Barangkali sekadar untuk mengingatkan bahwa yang lagi berbahagia di hari Minggu itu tidak hanya kedua mempelai, para orang tua, tetapi juga seluruh BMW, Brayat MartoWirono !


Wonogiri, 07/01-07/02/2008


tm

No comments: