Beristirahat Dalam Damai : Bapak Sungadi Broto Atmojo
Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorline (at) hotmail.com
Rombongan dari Kajen harus berhenti di Selogiri. Di rumah keluarga Bapak Sungadi Broto Atmodjo. Waktunya : Rabu, 23 September 2009. Kami saat itu sedang menuju Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, untuk mengikuti Reuni Trah Martowirono XXIII.
Selain silaturahmi dengan Om Broto dan Bulik Yam, kami juga berniat “membajak” putra pertamanya, Hening Kristanto, sekaligus mobil Panthernya, untuk mengangkut kontingen Taler IV itu ke Yogya. Misi itu berhasil.
Bagi saya pribadi, itu pertemuan terakhir dengan Om Broto. Beliau sempat bercerita tentang kariernya (kalau tak salah) di DPU Wonogiri. Kalau saya, yang bisa saya ceritakan adalah cerita tentang posisi rumah beliau yang dulu, yang berada di sisi barat jalan raya Selogiri. Sekaligus berada di utara sedikit dari rumah keluarga Pakde Haswo dan Bude Suripti Haswosumarto.
Karena kalau saya naik bis dari arah Wonogiri, juga saat ini, pasti harus menoleh dulu ke rumah timur jalan (yang kini ditempati keluarga “Jenderal” Wiranto dan Ibu Endang Markiningsih) dan disusul menoleh ke rumah yang berada di barat jalan, tempat tinggal Om Broto dan keluarganya.
Ritus senam gela-gelo di atas bis itu otomatis berhenti ketika Om Broto tinggal di rumah baru. Rumah itu berada di timur jalan besar Selogiri.
Sugeng tindak, Om Broto. Berbeda dengan saat berkunjung di suasana Lebaran 2009, saya dan warga Trah Martowirono lainnya hari-hari ini akan mengunjungi rumah beliau dalam situasi duka yang mendalam.
Atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa, Bapak Sungadi Broto Atmojo, telah dipanggil olehNya. Hari Selasa, 25 Juli 2011, Jam 09.00 di RSUD Soediran Mangun Sumarso, Giriwono, Wonogiri. Dalam usia 74 tahun.
Sugeng tindak, Om Broto.
Atas nama keluarga besar Trah Martowirono, saya mengucapkan bela sungkawa yang mendalam.
Untuk Bulik Suyamsih Broto Atmodjo, juga para putra dan putri Hening Kristanto-Sri Sumami (Jakarta), Nugroho Widihantoro, SS – Hariyani Anggoro Rini, S.Pd (Selogiri), Cahyo Sulistyaningsih, SS – Triyatno, SH (Palembang), Raharjo Budi Santoso, S,Ip – Diana Wuri Handayani (Jakarta) dan Kusuma Wijayanti, AMD, kami doakan semoga Tuhan Yang Maha Pengasih senantiasa memberikan kesabaran dan ketegaran dalam suasana yang sulit saat ini.
Kami yakin pula bahwa limpahan cinta, kasih sayang dan keteladanan dari Eyang Kakung Broto Atmodjo akan selalu hidup dalam kenangan para cucu, Theofilus Lambang Kristian, Nanda Kasih Kristianingtyas, Gagat Raina Paramunanda, Ginanjar Satya Narotama, Gemilang Yoga Anindita, Nikolas Nandiwardana Pratisara, Naomi Naksatra Dwiacitra, Mihael Garda Prasetya dan Gabriel Gavra Ardiona.
Pemakaman direncanakan akan dilangsungkan pada hari Selasa, 26 Juli 2011, Jam 12.00. Di Pemakaman Kristen Sono Praloyo, Bantarangin, Wonogiri.
“Sugeng istirahat kanthi tentrem, Om Broto.
Wonogiri, 25/7/2011
No comments:
Post a Comment